Pemusnahan ini dilakukan di tengah kekhawatiran populasi koala akan kelaparan dan mati akibat hilangnya 2.000 hektare taman nasional.
Penembak jitu udara dari Departemen Energi, Lingkungan, dan Aksi Iklim (DEECA) Australia berpatroli di kawasan warisan dunia Budj Bim di Victoria barat daya setelah sambaran petir memicu kebakaran hutan yang dahsyat bulan lalu.
Yang menjadi kontroversi, dari helikopter mereka menembaki koala sebagai upaya otoritas Australia membasmi mamalia ikonik itu setelah kebakaran hutan menghancurkan habitat mereka.
Pemusnahan ini dilakukan di tengah kekhawatiran populasi koala akan kelaparan dan mati akibat hilangnya 2.000 hektare taman nasional.
Aktivis hewan telah mengungkapkan kemarahan mereka saat mengklaim lebih dari 700 koala telah ditembak mati sejauh ini dan khawatir lebih banyak lagi yang akan dibunuh dalam beberapa hari mendatang.
Jess Robertson, presiden Koala Alliance, mengatakan bahwa masyarakat setempat merasa muak dengan metode yang digunakan. "Tidak ada cara bagi mereka untuk mengetahui apakah seekor koala dalam kondisi buruk dari helikopter," katanya.