Amerika Serikat menolak proposal Israel untuk operasi pembunuhan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khameini.
Di tengah konflik yang memanas antara Israel dan Iran, militer Israel ternyata merencanakan operasi untuk membunuh pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun, rencana itu ditolak oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kepada Asssociated Press (AP), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan militer Israel mengaku punya rencana kredibel untuk membunuh Khamenei. Rencana itu disampaikan kepada Trump. Gedung Putih menilai operasi membutuh Khamenei, entah itu berhasil atau gagal, potensial membuat konflik Iran-Israel meluas.
Ditanya mengenai rencana membunuh Khamenei dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak mau menjawab tegas. Ia juga tak mengakui bahwa rencana itu ditolak mentah-mentah oleh Gedung Putih.
"Tetapi, saya bisa bilang bahwa kita akan melakukan apa pun yang perlu kita lakukan. Saya pikir Amerika Serikat juga tahu apa yang bagus untuk Amerika Serikat," kata Netanyahu.
Militer Israel menyerang sejumlah instalasi militer dan fasilitas nuklir milik Iran, Jumat (13/6) lalu. Tak hanya menghancurkan sejumlah bangunan, serangan rudal Israel juga membunuh Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami, Kepala Staf IGRC Mayjen Mohammed Bagheri, dan sejumlah ilmuwan nuklir Iran.