Peristiwa

Junta Militer Myanmar umumkan perpanjangan gencatan senjata akibat gempa

Pada tanggal 22 April, Myanmar Now melaporkan bahwa serangan udara junta pada tanggal 19-20 April menewaskan lebih dari 40 orang.

Jumat, 25 April 2025 10:55

Junta militer Myanmar telah memperpanjang gencatan senjata yang diumumkannya setelah gempa bumi mematikan minggu lalu, dengan tujuan "mempercepat langkah-langkah rekonstruksi dan rehabilitasi di daerah-daerah yang terkena dampak gempa." 

Dalam sebuah pernyataan tertanggal 22 April dan dipublikasikan di media milik pemerintah kemarin, junta mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang gencatan senjata saat ini hingga 30 April. 

Dikatakan bahwa "upaya maksimal harus dilakukan untuk membangun kembali kantor-kantor dan departemen-departemen pemerintah yang rusak, perumahan umum, dan fasilitas-fasilitas transportasi," seraya menambahkan, "Jika semua saudara nasional dari Perserikatan bekerja sama, situasi daerah-daerah yang terkena dampak gempa akan kembali normal secepat mungkin." 

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar tengah pada 28 Maret telah menewaskan sedikitnya 3.759 orang dan lebih dari 5.100 orang terluka hingga 22 April, menurut penghitungan junta sendiri. Sebanyak 114 orang lainnya masih hilang. Gempa bumi tersebut telah menyebabkan kerusakan besar di seluruh wilayah kering Myanmar bagian tengah, menghancurkan jembatan, jalan, sekolah, pagoda, dan ribuan bangunan. 

Kerusakan tersebut sangat serius di Wilayah Sagaing – pusat gempa – dan di Wilayah Mandalay di dekatnya. Sekitar 80 persen gedung pemerintahan dan apartemen staf di ibu kota Naypyidaw dilaporkan hancur akibat gempa bumi, sehingga memaksa dewan militer untuk merelokasi beberapa kementerian ke Yangon.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait