Peristiwa

Perlawanan membara dari ladang pisang, Panama terapkan status keadaan darurat

Chiquita Brands sendiri adalah simbol kekuasaan perusahaan multinasional di Amerika Tengah.

Sabtu, 21 Juni 2025 10:25

Pemerintah Panama telah mengumumkan status keadaan darurat di Provinsi Bocas del Toro, wilayah penghasil pisang utama negara itu, menyusul eskalasi protes yang berujung pada penjarahan toko-toko dan perusakan fasilitas umum. Kebijakan ini meliputi penangguhan sementara hak-hak konstitusional selama lima hari ke depan, termasuk pembatasan kebebasan bergerak serta wewenang bagi aparat untuk melakukan penangkapan tanpa surat perintah.

Pusat konflik terletak di jantung ekonomi pisang Panama. Wilayah Bocas del Toro selama puluhan tahun bergantung pada industri perkebunan pisang, terutama milik perusahaan multinasional seperti Chiquita Brands. Namun, di balik dominasi industri tersebut, tersembunyi ketimpangan ekonomi dan ketegangan sosial yang terus membara.

Ketegangan mencuat sebulan lalu saat serikat pekerja pisang di Bocas del Toro memutuskan bergabung dalam gelombang unjuk rasa nasional menentang rencana pemerintah untuk memotong dana pensiun. Pemogokan pekerja pun diluncurkan. Bukannya mendapat respons diplomatis, ribuan buruh justru diberhentikan oleh pihak perusahaan, yang kemudian memicu amarah kolektif.

"Negara akan menegakkan mandat konstitusionalnya untuk menjamin perdamaian, menghadapi gangguan ketertiban dan tindak kekerasan sistematis," kata Menteri Kepresidenan Juan Carlos Orillac dalam konferensi pers. Ia menegaskan bahwa langkah tegas ini bertujuan untuk menyelamatkan provinsi dari ‘kaum radikal’.

Namun, bagi banyak penduduk lokal, khususnya para buruh perkebunan, narasi "radikalisme" ini terasa seperti pengaburan fakta: bahwa mereka sudah lama hidup dalam kondisi kerja yang tidak ideal, dengan upah rendah dan akses terbatas terhadap layanan publik. Bocas del Toro, meski menjadi tulang punggung ekspor pisang Panama, justru tercatat sebagai salah satu provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi dan tingkat pembangunan sosial yang tertinggal.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait