Putin menekankan bahwa rakyat Iran justru terlihat semakin bersatu mendukung kepemimpinan mereka.
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak untuk mengomentari secara spesifik wacana pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mencuat dalam pernyataan provokatif sejumlah pejabat Israel dan Amerika Serikat.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyebut bahwa serangan militer Israel bisa mengarah pada perubahan rezim di Iran. Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa Washington tahu "di mana Khamenei bersembunyi", meski mengklaim tidak akan mengambil tindakan pembunuhan "untuk saat ini".
Saat ditanya bagaimana Rusia akan merespons jika Israel benar-benar melancarkan serangan terhadap Khamenei dengan dukungan AS, Putin tegas menolak berandai-andai.
“Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan itu,” katanya dalam pertemuan dengan para editor media di St. Petersburg.
Meski enggan mengomentari spekulasi tersebut, Putin menekankan bahwa rakyat Iran justru terlihat semakin bersatu mendukung kepemimpinan mereka, meskipun ada dinamika politik internal yang kompleks. Ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan damai, yang bisa menjamin dua hal secara seimbang: hak Iran untuk mengembangkan energi nuklir secara damai dan hak Israel atas keamanan tanpa syarat.