close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden AS Donald Trump berfoto di depan prajurit militer AS di Fort Bragg, North Carolina, AS, Juni 2025. /Foto Instagram @realdonaldtrump
icon caption
Presiden AS Donald Trump berfoto di depan prajurit militer AS di Fort Bragg, North Carolina, AS, Juni 2025. /Foto Instagram @realdonaldtrump
Peristiwa
Selasa, 24 Juni 2025 08:36

Trump umumkan gencatan senjata Israel-Iran setelah 12 hari perang

Dalam pernyataannya di media sosial, Trump juga menyinggung kemungkinan perubahan kepemimpinan di Iran.
swipe

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh setelah konflik yang berlangsung selama 12 hari. Pengumuman ini disampaikan setelah kedua negara sempat saling mengancam akan melakukan serangan baru.

Seorang pejabat Iran membenarkan bahwa Teheran telah menyetujui gencatan senjata. Namun, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel.

Menurut pejabat senior Gedung Putih, kesepakatan ini dicapai dengan syarat Iran tidak lagi melakukan serangan. Trump mengklaim dirinya berperan sebagai penengah dalam proses tersebut lewat pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Trump juga menulis di platform media sosialnya, Truth Social, bahwa kedua negara layak mendapat ucapan selamat karena memiliki “stamina, keberanian, dan kecerdasan” untuk menghentikan konflik yang ia sebut sebagai “Perang 12 Hari”.

Sementara itu, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dilaporkan ikut membantu kesepakatan ini dengan berbicara langsung ke pejabat Iran melalui sambungan telepon.

Trump juga telah memberi tahu Emir Qatar bahwa Israel telah setuju dengan gencatan senjata.

Meski ada kesepakatan damai, ketegangan di kawasan belum sepenuhnya mereda. Militer Israel sempat mengeluarkan dua peringatan evakuasi kepada warga Teheran dalam selang waktu dua jam. Selain itu, alarm serangan udara berbunyi di Dataran Tinggi Golan, Israel, karena kekhawatiran akan masuknya pesawat musuh.

Sebelumnya, Iran sempat menyerang pangkalan udara AS di Qatar. Serangan itu tidak menimbulkan korban dan telah diberitahukan sebelumnya kepada AS. Serangan ini disebut sebagai balasan atas aksi AS yang menjatuhkan bom seberat 30.000 pon ke fasilitas nuklir Iran, di tengah konflik udara yang juga melibatkan Israel.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerang lebih dulu, tetapi juga tidak akan tinggal diam jika diserang. Iran, katanya, hanya merespons agresi demi menjaga harga diri bangsa.

Trump menilai serangan balasan Iran bersifat lemah dan sudah diantisipasi. Ia juga menyatakan tidak ada korban luka dari pihak AS dan kerusakan yang ditimbulkan sangat minim.

Situasi ini mengingatkan pada ketegangan lama antara Iran, AS, dan Israel, di mana Iran sering kali berusaha membalas secara terbatas agar tidak memicu perang besar yang merugikan.

Di sisi lain, warga Teheran dilaporkan mulai mengungsi setelah wilayah mereka digempur selama beberapa hari. Trump menyebut bahwa target utama serangan adalah menghancurkan program nuklir Iran, bukan memulai perang skala besar.

Namun, dalam pernyataannya di media sosial, Trump juga menyinggung kemungkinan perubahan kepemimpinan di Iran. Israel sendiri dilaporkan menyerang penjara Evin — tempat tahanan politik — dan beberapa target lain di Teheran sebagai upaya menekan kekuasaan elit penguasa Iran.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ada pembicaraan intensif untuk mencari pengganti Ayatollah Khamenei yang kini berusia 86 tahun. Dua nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat adalah putranya, Mojtaba Khamenei (56), dan Hassan Khomeini (53), cucu pendiri Revolusi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.(japantimes)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan