Cak Imin disarankan dengar NU ketika berkoalisi dengan Gerindra

Saiful mengatakan, harus diperhitungkan apakah Ormas NU yang menjadi basis bagi PKB menghendaki koalisi tersebut.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang mengusulkan Pemilu 2024 diundur 1-2 tahun. Dokumentasi DPR

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diminta untuk mempertimbangkan suara dan aspirasi politik Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjalin koalisi dengan Partai Gerindra. Menurut Direkatur Eksekutif Saiful Mujani Research anda Consulting (SMRC) Saiful Mujani, ada hubungan yang sangat khusus antara NU dan PKB.

"Kita tidak bisa membayangkan PKB tanpa NU," ujar Saiful dalam bedah politik SMRC bertajuk, " Top Down Koalisi Gerindra-PKB?" yang disiarkan oleh kanal Youtube SMRC TV pada Jumat (12/8).

Saiful menjelaskan, manifestasi politik NU bisa dalam bentuk banyak partai atau orang NU bisa ada di pelbagai partai, salah satunya PKB. Namun tidak sebaliknya, bahwa orang PKB bisa ada di pelbagai organisasi masyarakat (ormas) lain.

Karena itu, Saiful mengatakan, harus diperhitungkan apakah Ormas NU yang menjadi basis bagi PKB menghendaki koalisi tersebut. "Sampai saat ini, belum terdengar ada opini atau pendapat dari tokoh-tokoh NU tentang rencana koalisi PKB-Gerindra," katanya.

Saiful menegaskan bahwa NU secara resmi memang tidak berpolitik, tapi politik organisasi ini dilakukan tanpa lembaga, seperti yang dipraktikkan Makruf Amin, Hasyim Muzadi, atau Abdurrahman Wahid.