4 agenda utama Muktamar ke-34 NU, fokus pada bonus demografi nasional

Muktamar ke-34 NU melalui komisi program akan membahas agenda pengembangan kemandirian ekonomi.

Foto: Sekretaris Komisi Program Muktamar NU, Rumadi Ahmad menjelaskan agenda utama muktamar ke-34 dalam konferensi pers di Gedung PBNU Jakarta sore yang disiarkan melalui kanal Youtube NU TV, Selasa (7/12/2021). NU TV Area lampiran

Komisi Program Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) memaparkan empat agenda utama yang akan dibahas untuk pertemuan lima tahunan itu untuk memperkuat kepengurusan NU. Bonus demografi nasional di mana angkatan muda akan membludak pada 2030 mendatang menjadi fokus pembahasan agar gerakan Islam yang diusung NU tetap relevan lewat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Tiga pokok bahasan lain adalah upaya memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah, kemandirian ekonomi, dan terakhir penguatan organisasi.

“Kita melihat muslim model apa yang akan berkembang di tahun-tahun mendatang, termasuk perkembangan generasi milenial dan generasi Z. Posisi NU adalah memberi pengaruh agar umat muslim tidak menjadi beban bagi dunia, melainkan membawa dampak bagi perkembangan dunia,” kata Sekretaris Komisi Program Muktamar NU, Rumadi Ahmad, dalam konferensi pers di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (7/12) sore yang disiarkan melalui kanal Youtube NU TV.

Fokus NU ini juga akan sejalan dengan misi pembangunan nasional di bidang SDM, pemberantasan korupsi, penegakan hukum, kesehatan, dan sebagainya. Apalagi jika dilihat dengan jangkauan yang lebih luas, sekitar tahun 2050 mendatang, jumlah populasi muslim akan sama banyak dengan populasi kristen yang saat ini menjadi agama yang paling banyak dianut di seluruh dunia.

Agenda lainnya adalah upaya memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. Penguatan ajaran Aswaja An-Nahdliyah itu akan dilakukan melalui beberapa cara. Di antaranya lewat penyebarluasan konten-konten digital, kaderisasi, pengajian-pengajian, dan berbagai macam jalur interaksi sosial yang selama ini dimiliki NU. Selain itu, pemahaman ini akan dibawa untuk mendorong perdamaian dan tata dunia yang berkeadilan. Berbagai keterlibatan NU pada proses perdamaian internasional yang sudah dilakukan akan diperkuat.