Airlangga langgar kesepakatan, alasan Bamsoet maju jadi Ketum Golkar

"Orang BS (Bambang Soesatyo) yang tadinya punya jabatan di AKD dihilangkan. Komisi ditarik, tenaga ahli juga ditarik."

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) yang disaksikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) dan Tokoh Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, pada pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta, Kamis (14/11). /Antara Foto.

Ketua tim sukses Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Ahmadi Noor Supit mengaku, ada kesepakatan antara Bamsoet dan Airlangga Hartarto, terkait pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam beberapa kesempatan, Airlangga berkali-kali menagih komitmen Bamsoet, soal kesepakatan itu. Namun, kata Ahmadi, justru Airlangga yang melanggar kesepakatan. Atas dasar alasan tersebut, Bamsoet tetap maju mencalonkan diri sebagai ketua umum.

"Memang ada kesepakatan. Cara-cara kesepakatan itu dilanggar AH (Airlangga Hartarto)," ujar Ahmadi saat ditemui Alinea.id di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/11).

Menurut Ahmadi, Bamsoet awalnya sepakat tidak mencalonkan diri. Syaratnya, Airlangga mengakomodir loyalisnya di alat kelengkapan dewan (AKD) DPR. Namun, kata dia, saat AKD terbentuk, Airlangga mencopot dan memindahkan loyalis Bamsoet ke komisi-komisi yang bukan bidangnya.

"Orang BS (Bambang Soesatyo) yang tadinya punya jabatan di AKD dihilangkan. Komisi ditarik, tenaga ahli juga ditarik," katanya.