Alumni Presidium 212 sebut hasil ijtima ulama pesanan partai

Hasil ijtima ulama berbeda dengan hasil Rakornas PA 212.

Diskusi

Ketum Alumni Presidium 212, Aminuddin, mengaku kecewa dengan hasil ijtima ulama yang mengeluarkan rekomendasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Hotel Peninsula pada hari minggu (29/7) lalu.

Menurut Aminuddin, rekomendasi yang dikeluarkan tidak menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PA 212 di Jakarta Timur pada bulan Mei lalu.

"Di sana (Rakornas) baik capres maupun cawapresnya banyak, tapi ijtima tidak mengakomodir hasil Rakornas kemarin.  Kenapa keputusannya berbeda, padahal yang hadir orangnya itu-itu saja. Kenapa (hasil ijtima ulama) tidak memperkuat hasil Rakornas," kata Aminuddin dalam diskusi "Ijtima Ulama: Politik Agama atau Politisasi Agama?" di Jakarta, Rabu (8/8).

Dalam kesempatan tersebut, Aminuddin memuji Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, yang menurutnya merupakan tokoh hebat. Menurutnya, saat berpidato di Peninsula, Yusril mengalahkan argumen maupun retorika semua yang hadir saat itu. Nama Yusril juga turut direkomendasikan dalam Rakornas PA 212 sebagai Capres. 

"Tapi dalam ijtima, namanya tidak ada. Ini ijtima titipan siapa sebenarnya?," ucapnya menegaskan.