Anies akui isu agama jadi mainan politik, tetapi..

Kendati demikian, Anies mengatakan, setiap calon yang terpilih harus merangkul semua pihak dan melupakan polarisasi.

Anies Baswedan (kanan) di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). Foto istimewa

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan mengakui kalau polarisasi, baik agama maupun suku, bakal selalu ada dalam setiap perhelatan politik. Kendati demikian, Anies mengatakan, setiap calon yang terpilih harus merangkul semua pihak dan melupakan polarisasi.

Anies menjawab pertanyaan wartawan mengenai isu politik identitas yang masih bercokol sampai saat ini. Anies sendiri kerap dikaitkan dengan isu politik identitas sejak bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Menurut saya, penting bagi kita untuk menyadari bahwa di dalam setiap konstestasi politik pasti ada polarisasi. Tidak mungkin tidak ada di dalam kontestasi itu," ujar Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/3).

Bahkan, lanjut Anies, polarisasi itu terjadi di sebuah kontestasi tanpa orang, agama ataupun suku. Kasus Brexit (Britain Exit) di Inggris, misalnya, kata Anies, memicu polarisasi.

"Itu terjadi polarisasi di Inggris padahal gak ada orangnya. Bagaimana kontestasi ada orangnya, pasti ada polarisasi," katanya.