Berbasis koalisi gemuk, kabinet anyar Jokowi potensial gaduh

Presiden Jokowi harus bekerja keras merawat keharmonisan hubungan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Joko Widodo (kanan) memberi selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10). /Antara Foto

Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bekerja keras merawat keharmonisan hubungan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, kabinet baru Jokowi potensial gaduh karena dibangun berbasis koalisi parpol yang gemuk. 

"Kalau ini tidak di-maintenance dengan baik, bisa menimbulkan kegaduhan," kata Adi dalam sebuah diskusi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).

Ada 38 orang yang dilantik dan diambil sumpahnya oleh Jokowi sebagai menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta, pagi ini. Sebanyak 17 di antaranya merupakan kader parpol. Sisanya berasal dari kalangan praktisi dan profesional. 

Menurut Adi, potensi kabinet gaduh juga kian kuat setelah Jokowi memasukkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan kader Gerindra Edhy Prabowo. Prabowo didapuk menjadi Menteri Pertahanan sedangkan Edhy Prabowo didaulat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. 

"Itulah yang saya kira efek dari koalisi gado-gado, koalisi gemuk, koalisi dengan berbagai kepentingan. Ini membutuhkan leadership Jokowi. Kalau tidak, bulan madunya bisa cepat nih," jelas dia.