Bocornya data Presiden Jokowi sangat berbahaya

Data sekelas Kepala Negara saja bisa bocor, apalagi data rakyat biasa.

Tangkapan layar pidato sambutan Presiden Joko Widodo di HUT PAN ke-23 dari Istana, Senin (28/03/2021). Foto: Alinea.id/Dave Linus Piero

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PK) Netty Prasetiyani Aher merespons bocornya data Presiden Joko widodo (Jokowi) pada sertifikat vaksinasi Covid-19. Ia menyebut berbahaya jika data tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bertanggung jawab.

"Bocornya data Presiden ini tentu sangat bahaya jika digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bertanggung jawab," ujar Netty dihubungi Alinea.id, Sabtu (4/9/2021).

Foto sertifikat vaksin dengan tulisan Ir Joko Widodo beredar liar di media sosial dan ramai jadi perbincangan warganet. Bahkan, tercantum pula Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, nomor ID vaksinasi, tanggal vaksinasi, dan jenis vaksin Presiden.

"Ini bisa menjadi bukti bahwa data dalam aplikasi yang dibuat pemerintah tidak terjamin keamanannya 100%. Apalagi yang bocor ini adalah data seorang kepala negara yang sekaligus juga kepala pemerintahan," bebernya.

Ia melanjutkan, data sekelas Kepala Negara yang seharusnya sangat terlindungi kerahasiaannya saja bisa bocor apalagi data rakyat biasa. "Kementerian/lembaga yang terkait dengan aplikasi ini harus menyelesaikan masalah ini, jangan justru saling lempar tanggung jawab. Saya juga khawatir kebocoran data ini akan menurunkan minat masyarakat terhadap aplikasi pedulilindungi dan sejenisnya," pungkasnya.