Bukan agama, ini yang akan mewarnai Pilgub Jatim

Sisi personality dan moralitas masing-masing kandidat akan menyertai Pilgub Jatim 2018.

Ilustrasi pemilihan umum. (foto: Pixabay)

Oktober 2017 silam, PDIP mendeklarasikan pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas untuk Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2018 mendatang. Keduanya akan menghadapi duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung Golkar dan Nasdem.

Namun, memasuki awal tahun 2018, Anas diisukan mundur dari kontestasi Pilgub Jatim karena diterpa isu personal. Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP, Hendrawan Supratikno enggan berkomentar terkait kabar tersebut. “Ke Pak Sekjen saja, biar tidak simpang siur,” ujar Hendrawan saat dikonfirmasi Alinea, Jumat (5/1).

Sementara Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membantah isu mundurnya Anas. Menurutnya, partai yang dipimpin Megawati Soekarnopurti itu telah memutuskan secara seksama, melalui pertimbangan matang dan tahapan yang jelas serta terukur.

“Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila,” tegas Hasto melalui keterangan tertulisnya.

Hasto menambahkan, duet Gus Ipul-Anas lahir dari kultur NU. Tak hanya itu, keduanya dianggap memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat.