SMRC: Kebebasan sipil lemah, dalam 9 tahun terakhir demokrasi menurun

Dalam sembilan tahun terakhir, Indonesia mengalami kemerosotan skor kebebasan.

Ilustrasi kebebasan sipil. Foto: Alinea.id.

Pakar politik Saiful Mujani mengatakan, Pemilu 2024 harus menjadi momentum untuk mempertahankan hak-hak politik dan memperbaiki kebebasan sipil di Tanah Air. Dia menjelaskan, dalam banyak studi, perilaku elit politik bisa berpengaruh pada kondisi kebebasan sipil, misalnya kepastian aparat hukum untuk tidak melakukan tindakan sewenang-wenang adalah bagian dari kebijakan di tingkat elite. 

"Seharusnya aspek kebebasan sipil menjadi salah satu agenda pokok dari pemimpin Indonesia ketika terjadi pergantian kepemimpinan nasional tahun 2024 nanti," ujar Saiful dalam keterangannya, Selasa (17/5).

Menurut Saiful, dalam sembilan tahun terakhir, Indonesia mengalami kemerosotan demokrasi. Pernyataan pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) ini berdasarkan data Freedom House dari 2013 sampai 2022.

Data itu menunjukkan skor demokrasi Indonesia mengalami kemunduran dari 65 tahun 2013 menjadi 59 pada 2022.

Saiful Mujani menjelaskan, Freedom House melakukan studi secara rutin mengenai kebebasan. Studi ini meminta sejumlah ahli atau orang yang mengerti politik Indonesia untuk menceklis item-item yang menjadi indikator dari demokrasi, apakah kondisinya membaik atau memburuk. Freedom House melakukan studi terhadap semua negara di dunia, termasuk Indonesia.