Ketum PKB Muhaimin Iskandar mempersoalkan frasa Wahabi lingkungan yang diutarakan tokoh NU Ulil Abshar Abdallah.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyindir pihak-pihak yang menyepelekan isu kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam. Menurut Muhaimin, orang-orang yang berpendapat seperti itu, termasuk di antaranya kaum ulama, masih tak sadar bahwa dunia saat ini sedang krisis iklim.
"Ada yang menolak prolingkungan yang hidup secara ekstrem, menuduh prolingkungan hidup yang ekstrem itu Wahabi. Katanya, Wahabi lingkungan,” ujar Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, saat memberikan sambutan dalam peluncuran komunitas lingkungan PKB Eco Generation atau PKB Ecogen di Jakarta Selatan, Sabtu (12/7).
Istilah "Wahabi lingkungan" mulanya diutarakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdallah dalam sebuah perdebatan dengan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik yang disiarkan oleh sebuah televisi swasta, pertengahan Juni lalu.
Ketika itu, Ulil dan Damanik sedang berdebat soal kerusakan lingkungan di Raja Ampat akibat pertambangan nikel. Ulil menyebut para penolak industri ekstraktif, termasuk di antaranya pertambangan, sebagai kelompok Wahabi lingkungan. Label itu dianggap menyiratkan konservatisme ekstrem.
Meskipun tak ada Ulil dalam acara peluncuran PKB Ecogen, Cak Imin merasa "tergerak" untuk membantah pernyataan Ulil soal Wahabi lingkungan. Menurut dia, sangat wajar jika ada komunitas atau aktivis yang memperjuangkan isu-isu lingkungan secara ekstrem.