Demokrat desak bentuk Sekretariat Perubahan

Anies Baswedan dipandang sah apabila dipasangkan dengan siapapun di luar Koalisi Perubahan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), capres Koalisi Perubahan yang beranggotakan NasDem, Demokrat, dan PKS pada Pilpres 2024. Twitter/@aniesbaswedan

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, merespons PKS yang menyatakan tak keberatan apabila Anies Baswedan dipasangkan dengan kandidat dari luar Koalisi Perubahan. Menurut Syahrial, yang perlu diperjelas saat ini ialah terwujudnya Koalisi Perubahan demi memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold).

"Yang harus jadi perhatian utama dari soal pasang memasangkan dan kawin mengawinkan adalah sampai ke pelaminan dan ijab kabul atau tidak? Supaya sah, maharnya harus dipenuhi dulu yakni, dukungan 20 persen suara parpol untuk bisa mengusung capres dan cawapres," ujar Syahrial kepada wartawan, Senin (27/2).

Menurut Syahrial, sebagai aspirasi, Anies Baswedan dipasangkan dengan siapapun di luar Koalisi Perubahan sah-sah saja. Demikian juga partainya, mengharapkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres yang mendampingi Anies.

"Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Tohir, dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY," kata Syahrial

Dia mengatakan, rakyat harus sudah disuguhkan bahwa dukungan Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terealisasi. Wacana koalisi perubahan ditunjukkan kepada masyarakat secara riil dan konkret. Yaitu, segera menetapkan pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for President.