Demokrat desak bentuk Sekretariat Perubahan
Anies Baswedan dipandang sah apabila dipasangkan dengan siapapun di luar Koalisi Perubahan.

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, merespons PKS yang menyatakan tak keberatan apabila Anies Baswedan dipasangkan dengan kandidat dari luar Koalisi Perubahan. Menurut Syahrial, yang perlu diperjelas saat ini ialah terwujudnya Koalisi Perubahan demi memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold).
"Yang harus jadi perhatian utama dari soal pasang memasangkan dan kawin mengawinkan adalah sampai ke pelaminan dan ijab kabul atau tidak? Supaya sah, maharnya harus dipenuhi dulu yakni, dukungan 20 persen suara parpol untuk bisa mengusung capres dan cawapres," ujar Syahrial kepada wartawan, Senin (27/2).
Menurut Syahrial, sebagai aspirasi, Anies Baswedan dipasangkan dengan siapapun di luar Koalisi Perubahan sah-sah saja. Demikian juga partainya, mengharapkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres yang mendampingi Anies.
"Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Tohir, dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY," kata Syahrial
Dia mengatakan, rakyat harus sudah disuguhkan bahwa dukungan Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terealisasi. Wacana koalisi perubahan ditunjukkan kepada masyarakat secara riil dan konkret. Yaitu, segera menetapkan pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for President.
"Sesuai kesepakatan urusan siapa cawapresnya, kita serahkan kepada Pak Anies," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Allhabsy mengatakan, sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan menjadi cawapres Anies mempunyai peluang yang sama. Termasuk munculnya dua nama dari luar Koalisi Perubahan yakni politikus Partai Gerindra sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan kader PPP sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Semua ada peluang, tergantung presidennya (capres) mau atau tidak," kata Aboe usai PKS mendeklarasikan Anies sebagai bacapres, Kamis (24/2).
Selain tergantung keputusan Anies, baik AHY, Aher, Sandiaga Uno, dan Khofifah akan dilihat ke depan siapa yang lebih cocok atau lebih kuat untuk mendampingi Anies Baswedan. Menurut Aboe, cawapres yang diinginkan PKS ialah sosok yang paham ekonomi dan membawa perubahan bagi Indonesia ke depan.
"Itu kita lihat ke depan, tidak ada keputusan sampai saat ini. Hari ini, hari demi hari kelihatan siapa trennya yang lebih kuat. Tinggal perjalanan waktu, tinggal beberapa bulan," tuturnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB