Demokrat pertanyakan konten 'marah-marah' Jokowi diumbar

Demokrat mengapresiasi sikap Jokowi meski dianggap banyak pihak terlambat.

Presiden Jokowi saat menerima purnawirawan TNI-Polri dan legiun veteran Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor Provinsi Jawa Barat, Jumat (19/6)/Foto BPMI via Facebook Setkab RI.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan membubarkan lembaga negara atau bahkan melakukan reshuffle kabinet jika memang diperlukan untuk memulihkan ekonomi dan menangani Covid-19. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni 2020.

Presiden pada kesempatan itu juga terlihat marah pada para pembantunya lantaran tidak maksimal bekerja di tengah pandemi Covid-19.

Merespons hal tersebut, Partai Demokrat mengapresiasi sikap mantan Wali Kota Solo itu. Meski dianggap banyak pihak terlambat menunjukkan ketegasannya, kemarahan Jokowi dirasa baik sebagai modal perbaikan ke depan.

"Itu tentunya baik untuk segera dilakukan perbaikan ke depan. Dari segi timing, banyak yang berpendapat terlambat. Namun, saya mengambil sisi positifnya, bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," kata Kepala Badan Komunikasi Strategi (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan lewat pesan tertulis, Senin (29/6).

Partai Demokrat juga tidak menyalahkan jika ada yang menilai bahwa kemarahan Jokowi merupakan pencitraan belaka. Pun dengan mereka yang menganggap sikap tersebut merupakan upaya Jokowi menimpakan kegagalan kepada bawahannya.