Etisnya, alat tersebut diperuntukkan secara gratis bagi publik dan tenaga medis.
Partai Demokrat menolak rencana tes cepat (rapid test) coronavirus baru (Covid-19) untuk anggota DPR dan keluarganya. Lantaran dianggap tidak relevan.
"Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono, red), meminta, agar rencana rapid test terhadap anggota DPR dibatalkan. Dan diprioritaskan untuk rakyat dan tenaga medis," kata politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean, saat dikonfirmasi Alinea.id, Selasa (24/3).
Menurutnya, anggota dewan mengarusutamakan rakyat. Apalagi, mereka bisa melakukannya menggunakan "kocek pribadi".
Dirinya juga sangsi dengan keterangan Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar. Jika anggaran untuk tes cepat para legislator berasal dari urunan politisi Senayan.
"Ini, kan, menggunakan alat yang baru datang dari China. Kalau benar sekalipun, itu tak elok. Karena DPR jadi terkesan egois. Tidak mengutamakan rakyat," tuturnya.