Di balik adu kuat jalan sehat para kandidat

Kegiatan jalan sehat dipakai para kandidat untuk mengakali durasi masa kampanye yang terbilang pendek.

Calon presiden Ganjar Pranowo memamerkan pose tiga jari di sela-sela acara jalan sehat di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (25/11). /Foto Instagram @ganjar_pranowo

Kota Makassar sempat jadi venue adu kekuatan massa para kandidat di Pilpres 2024. Dalam acara Jalan Sehat Satu Putaran yang digelar Sabtu (25/11), Gibran Rakabuming Raka, cawapres pendamping Prabowo Subianto, mengklaim sukses menghadirkan lebih dari 1 juta orang. Tak tanggung-tanggung, hadiah Rp1 miliar disiapkan oleh panitia untuk peserta. 

Sehari berselang, giliran capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyapa warga Kota Makassar dalam acara bertajuk "Jalan Sehat Bersama Ganjar". Ratusan ribu orang diklaim menghadiri acara tersebut. Hadiah jalan sehat Ganjar juga cukup bombastis, yakni 3 rumah, 3 mobil, 30 umrah, 3 ziarah Nasrani di Yerusalem, 3 ziarah Buddha di Thailand dan hadiah-hadiah menarik lainnya.

September lalu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sudah lebih dulu hadir di Makassar dengan agenda serupa. Ketika itu, Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies, Muhammad Ramli Rahim mengklaim 1 juta kupon doorprize ludes didistribusikan ke peserta acara jalan sehat. 

Jika dibandingkan dua pasangan lainnya, jalan sehat bisa dikata merupakan model kampanye khas pasangan AMIN. Sejak awal tahun, Anies--sebelum dan setelah berduet dengan Cak Imin--pernah menggelar jalan sehat yang dihadiri ribuan orang di sejumlah daerah, semisal di Sidoarjo, Jember, Malang, Depok, dan Bandung. 

Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menilai kegiatan jalan sehat dijadikan model kampanye oleh para kandidat semata untuk unjuk kekuatan. Dalam acara seperti itu, para peserta jalan sehat lazimnya minim mendapatkan informasi mengenai visi-misi para kandidat.