Di balik bungkamnya Prabowo Subianto atas kasus Edhy

Rasa sungkan dinilai jadi penyebab Ketum Gerindra Prabowo Subianto tak kunjung nongol beri pernyataan publik soal kasus Edhy Prabowo.

Prabowo Subianto dalam perayaan HUT Gerindra sebelum pandemi Covid-19/Foto Antara.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sungkan untuk menunjukkan sikap jelas dan tegas ihwal penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edhy dicokok KPK karena ditengarai menerima gratifikasi dalam perizinan ekspor benih lobster. Bersama enam orang lainnya, Edhy telah jadi tersangka. 

"Sulit Prabowo bersikap jelas dan tegas kepada orang kepercayaannya sendiri. Orang yang mungkin bisa saja diminta untuk mendanai partai," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Alinea.id, Jumat (27/11).

Hal itu diungkapkan Ujang menanggapi sikap Prabowo yang tak kunjung memberikan pernyataan secara langsung kepada publik terkait ditangkapnya Edhy oleh KPK, Rabu (25/11) dini hari lalu. Ia ditangkap saat mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, usai kunjungan kerja ke Amerika Serikat. 

Menurut Ujang, keterikatan hubungan persahabatan antarkeduanya menjadi pangkal Letnan Jenderal (Purn) TNI itu tak memberikan sikap tegas secara langsung pada publik ihwal sikap partai atas dugaan tindakan lancung Edhy.

"Sikap tak jelas dan tak tegas Prabowo ke Edhy Prabowo karena mereka dua sahabat dekat, sudah tahu sama tahu, dan ewuh pakewuh," tutur dia.