sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Di balik bungkamnya Prabowo Subianto atas kasus Edhy

Rasa sungkan dinilai jadi penyebab Ketum Gerindra Prabowo Subianto tak kunjung nongol beri pernyataan publik soal kasus Edhy Prabowo.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Jumat, 27 Nov 2020 10:06 WIB
Di balik bungkamnya Prabowo Subianto atas kasus Edhy

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sungkan untuk menunjukkan sikap jelas dan tegas ihwal penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edhy dicokok KPK karena ditengarai menerima gratifikasi dalam perizinan ekspor benih lobster. Bersama enam orang lainnya, Edhy telah jadi tersangka. 

"Sulit Prabowo bersikap jelas dan tegas kepada orang kepercayaannya sendiri. Orang yang mungkin bisa saja diminta untuk mendanai partai," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Alinea.id, Jumat (27/11).

Hal itu diungkapkan Ujang menanggapi sikap Prabowo yang tak kunjung memberikan pernyataan secara langsung kepada publik terkait ditangkapnya Edhy oleh KPK, Rabu (25/11) dini hari lalu. Ia ditangkap saat mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, usai kunjungan kerja ke Amerika Serikat. 

Menurut Ujang, keterikatan hubungan persahabatan antarkeduanya menjadi pangkal Letnan Jenderal (Purn) TNI itu tak memberikan sikap tegas secara langsung pada publik ihwal sikap partai atas dugaan tindakan lancung Edhy.

"Sikap tak jelas dan tak tegas Prabowo ke Edhy Prabowo karena mereka dua sahabat dekat, sudah tahu sama tahu, dan ewuh pakewuh," tutur dia.

"Sikap tak jelas dan tegas Prabowo itu juga bisa dipengaruhi karena sungkan," imbuh Ujang.

Ujang menilai, sikap tak jelas dan tegas Prabowo bakal memegaruhi elektabilitas sang jenderal dan Partai Gerindra. Sementara tingkat keterpilihan para calon kepala daerah yang diusung partai berlambang kepala Burung Garuda itu, tak terlalu berpengaruh dalam ajang Pilkada Serentak 2020, bila Prabowo terus bersikap seperti itu.

"Tuk Pilkada (elektabilitas) tak terlalu berpengaruh. Tetapi untuk Prabowo dan Gerindra berpengaruh," pungkasnya.

Sponsored

Prabowo Subianto selaku komandan Partai Gerindra belum unjuk gigi ke hadapan publik untuk memberikan keterangan terkait sikap bekas kadernya, Edhy Prabowo yang dicokok KPK karena kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait ekspor benur lobster.

Berdasarkan catatan Alinea.id, hanya Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang menyampaikan keterangan selama dua hari berturut-turut terkait langkah dan sikap partai sejak Edhy ditangkap KPK dua hari lalu.

Teranyar, Dasco menyampaikan, Partai Gerindra resmi telah menerima pengunduran Edhy Prabowo selaku Wakil Ketua Umum. "Ya tentu pengunduran diri Pak Edhy kami terima dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di partai dan karena sudah langsung diumumkan kami terima," kata Dasco, di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (26/11).

Kendati demikian, kata Dasco, pihaknya akan segera menyiapkan pengganti Edhy untuk menempati posisi Wakil Ketua Umum. "Kami akan segera siapkan penggatinya," tegas dia.

Sebelumnya, KPK menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (EP), sebagai tersangka. Dia terjerat kasus dugaan rasuah penerimaan hadiah atau janji dalam perizinan tambak, usaha, dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Selain Edy, Staf Khusus Menteri KP, Safri (SAF); pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi (SWD); staf istri Menteri KP, Ainul Faqih (AF); Amiril Mukminin (AM); Direktur PT Dua Putra Perkasa, Suharjito (SJT); dan Staf Khusus Menteri KP, Andreau Pribadi Misanta (APM) juga ditetapkan sebagai tersangka.

Berita Lainnya
×
tekid