Di balik mobilisasi para kades untuk Jokowi

Mobilisasi kepala desa untuk menguatkan wacana Jokowi tiga periode dianggap penyalahgunaan kekuasaan.

Ilustrasi Silaturahmi Nasional DPP Apdesi. Alinea.id/Debbie Alyuwandira

Tak lama setelah pulang dari acara Silahturahmi Nasional (Silatnas) DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3) lalu, Yahya "diteror". Pesan singkat tak henti-hentinya masuk ke nomor WhatsApp Ketua DPC Apdesi Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu. 

Mayoritas pesan datang dari kepala desa di Kukar. Secara umum, mereka memprotes langkah Ketua Apdesi Surtawijaya yang tiba-tiba mengumumkan bakal meresmikan dukungan terhadap wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tiga periode saat puncak acara Silatnas Apdesi. 

Sebagai salah satu kepala desa yang turut hadir dalam Silatnas Apdesi, Yahya didesak memberikan penjelasan oleh sebagian besar kepala desa Kukar yang tak diundang dalam acara tersebut. Diberondong pernyataan semacam itu, Yahya mengaku bingung menjawab. 

"Mereka banyak yang enggak setuju soal dukungan itu. Pada ribut di grup WhatsApp kami. Sebenarnya di dalam banyak yang enggak solid mendukung pernyataan Pak Surtawijaya soal tiga periode itu," kata Yahya kepada Alinea.id, Senin (4/4). 

Yahya menuturkan ia diundang Surtawijaya ke Jakarta untuk membicarakan permasalahan-permasalahan di desa kepada Jokowi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Selama di Jakarta, Surtawijaya tak pernah membicarakan soal deklarasi dukungan dari Apdesi terhadap wacana Jokowi tiga periode.