Qodari dorong Jokowi 3 periode, eks politikus PPP: Isu murahan

Habil menilai, tidak ada yang salah dengan politik identitas.

Presiden Joko Widodo saat pembukaan Kongres XXV KOWANI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3 /12)/ AntaraFoto

Wacana pencalonan kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus mendapatkan penolakan. Mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati menyebut, itu hanya isu murahan. 

Ini menanggapi tesis penasihat komunitas JokPro 2024, M Qodari yang ingin menduetkan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024 bertujuan untuk menyatukan keterbelahan di masyarakat pasca Pilgub DKI 2017 dan Pilpres 2019.

Di mana politik identitas menguat dan sebaran hoaks yang tak terkendali. Selain itu, Qodari mengatakan, dikhawatirkan Indonesia akan menjadi seperti Afghanistan, jika kondisi keterbelahan itu masih dipupuk.

"Kalau isu tiga periode Jokowi-Prabowo dianggap sebagai pemersatu, saya rasa bukan itu alasannya. Tidak ada yang menjamin bahwa bersatunya Jokowi-Prabowo akan mempersatukan perbedaan, ini ketidakadilan saja," kata Habil dalam sebuah diskusi daring Narasi Institute bertajuk "Kontroversi 3 Periode Implikasi Sosial Politik Ekonomi", Jumat (25/6).

Habil mengatakan, tidak ada yang salah dengan politik identitas. Di Pilgub 2017 misalnya, banyak warga yang memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena identitas.