DPR beberkan alasan anggaran gorden dengan penawaran Rp43,3 M

Anggaran gorden rumah dinas anggota DPR dimenangkan oleh penawar harga tertinggi seharga Rp43,5 miliar.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar. Foto: dpr.go.id.

Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, angkat bicara perihal anggaran untuk pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR yang menuai polemik. Sebab, anggaran gorden rumah dinas anggota DPR tersebut dimenangkan oleh penawar harga tertinggi dengan nilai Rp43,5 miliar.

Menurut Indra, gorden, vitrase, dan blind yang ada saat ini di RJA Kalibata dan RJA Ulujami merupakan hasil dari proses pengadaan atau lelang Tahun Anggaran 2010. Dengan demikian, usia atau masa pemakaiannya sudah 12 tahun, sehingga sudah banyak yang lapuk dan rusak. 

"Sejak tahun 2020 sudah banyak permintaan dari anggota dewan kepada Kesetjenan untuk mengganti gorden, vitrase dan blind di unit-unit RJA, yang kondisinya sudah tidak layak," ujar Indra dalam keterangan pers, Selasa (10/5).

Namun demikian, kata Indra, Kesetjenan DPR tidak bisa memenuhi permintaan anggota DPR dimaksud karena belum tersedianya alokasi anggaran. Anggaran baru tersedia pada tahun ini yang dialokasikan untuk penggantian gorden, vitrase, dan blind. Namun, hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit RJA Kalibata.

Indra menyebut, tender pekerjaan gorden dan blind DPR Tahun Anggaran 2022 dimulai pada 8 Maret 2022 dengan nilai HPS Rp45.767.446.332.84. Sebanyak 49 perusahaan mendaftar untuk mengikuti tender ini.