DPR soroti mahalnya biaya rapid test dibanding harga tiket

Kemenhub diminta berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19.

Rapid test Covid-19 di Puskesmas Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (2/4/2020)/Foto Antara/FB Anggoro.

Tingginya biaya rapid test dan swab test Covid-19 dibandingkan tarif tiket moda transportasi, baik darat, laut dan udara mendapat sorotan anggota DPR RRI.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan diminta meningkatkan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Saya dapat keluhan dari NTT, ada anak dan orang tuanya membayar rapid test sampai Rp 1 juta lebih. Padahal, tiket yang mereka bayar hanya Rp 300 ribu. Jadi, menurut saya hal-hal ini harus segera diperbaiki dalam waktu dekat,” ujar Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus saat memimpin Raker/RDP Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Ruang Rapat Komisi V, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).

Dia berharap persoalan ini bisa menjadi perhatian serius di tengah pandemi Covid-19. “Jadi, biaya rapid test itu lebih mahal dibandingkan biaya tiket itu sendiri. Ini perlu dipikirkan juga oleh kita pengaturan ini, Pak. Ini kan ekonominya sedang terbilang susah. Rakyat tambah menderita," lanjutnya dalam raker yang digelar secara virtual dan fisik tersebut.

Lasaurus juga mendorong peningkatkan koordinasi, baik dari pihak Kemenhub maupun Kementerian PUPR, serta Kakorlantas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.