Duet Prabowo-Puan mencuat, Cak Imin ingatkan pakta koalisi PKB-Gerindra

Wacana duet Prabowo-Puan kembali mencuat pasca-keduanya bertemu di Hambalang, akhir pekan lalu.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani (kiri), berkuda bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat keduanya bertemu di Hambalang, Jabar, pada Selasa (6/9/2022). Twitter/@puanmaharani_ri

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) angkat suara terkait munculnya wacana menduetkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pangkalnya, isu tersebut bertentangan dengan pakta koalisi PKB-Gerindra, yang disahkan keduanya beberapa waktu lalu.

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, meminta Partai Gerindra agar komitmen dengan pakta koalisi. "Kalau mau menang, ya, sama saya. Gitu, kan?" kata Cak Imin, sapaannya, di Jakarta, Rabu (7/9).

Lebih jauh, Wakil Ketua DPR ini menerangkan, dirinya bersama Prabowo memiliki kewenangan dalam menyepakati pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Ini menjadi salah satu isi pakta koalisi.

"Kita sama Gerindra sudah tanda tangan, [yang isinya] untuk semua keputusan adalah di Pak Prabowo sama saya," ucapnya.

Cak Imin melanjutkan, Muktamar PKB pada 2019 memutuskan dirinya sebagai capres. Jika akhirnya hanya menjadi cawapres dan berpasangan dengan Prabowo, maka harus kembali ditetapkan di dalam forum tertinggi PKB.