Elektabilitas Jokowi meroket di lumbung suara Prabowo

Meski menunjukkan tren positif, Jokowi disarankan tetap berhati-hati karena posisinya masih belum aman.

Presiden Joko Widodo (kiri) menghadiri Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8)./Antara Foto

Elektabilitas kandidat calon presiden (capres) petahana, Joko Widodo, menunjukkan penguatan di dua lumbung suara rivalnya, Prabowo Subianto. Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center di tiga provinsi, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Elektabilitas di awal Agustus 2018 sebelum pendaftaran pasangan capres-cawapres, Joko Widodo lebih unggul dibandingkan Prabowo. Masing-masing di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali di Jakarta, Kamis (23/8).

Di Jakarta, elektabilitas Jokowi berada di angka 55,6%. Adapun elektabilitas Prabowo 25,4%. Pada 2014 lalu Jokowi juga unggul di Jakarta, namun angka tersebut lebih tinggi dari perolehan suara Jokowi di Pilpres lalu.

Pada 2014, Jokowi mendapatkan 53,08% suara dari total suara sah 5.387.958. Sementara Prabowo saat itu mendapat 46,92% suara.

Di Banten, elektabilitas Jokowi menempati angka 56%, diikuti Prabowo dengan 28,7%. Angka ini berbanding terbalik dengan perolehan suara kedua kandidat di Pilpres 2014.