Elite politik diminta lebih dewasa dalam berdialektika

Pernyataan tersebut disampaikan Emrus Sihombing merespons Ketua Umum Demokrat, AHY, dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, SBY.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri), bersama istrinya, Annisa Pohan (kedua kiri), disaksikan Presiden ke-6 RI yang juga ayahnya sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, (kedua kanan), dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng (kanan), menyapa para kader Partai Demokrat usai menyampaikan pidato kebangsaan di dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta, pada Jumat (16/9/2022). Foto An

Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, mengajak para elite politik lebih matang dan dewasa dalam berdialektika. Sebab, pernyataan mereka bisa memengaruhi sikap masyarakat.

"Pasti berpengaruh ke bawah, tinggal kuat atau tidak kuat. Ini jadi tidak produktif di mata masyrakat. Bagi masyarakat yang tidak kritis, bisa saja 'menelan' apa yang elite politik katakan. Saya berharap, elite politik berdialektika dengan kematangan dan keedewassaan supaya masyarakat mendapat penceharan," tuturnya saat dihubungi, Rabu (21/9).

Pernyataan tersebut disampaikannya merespons Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beberapa waktu lalu.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, AHY mengatakan, kebanyakan proyek infrastruktur yang ada sekarang dibangun di era pemerintahan ayahnya saat menjabat Presiden ke-6 RI (2004-2014) lantaran progres pengerjaannya telah mencapai 80%. Karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tinggal meresmikan.

Sementara itu, dalam forum yang sama, SBY menyebut, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah dikondisikan untuk diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).