Gibran tak vokal beber gagasan, apa pentingnya dialog capres-cawapres?

Prabowo-Gibran, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, absen dalam 10 dari 17 dialog terkait pemaparan visi misi.

Cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, tak vokal membeberkan gagasannya. Lantas, apa pentingnya dialog capres-cawapres? Foto BPMI Setpres

Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Gibran Rakabuming Raka, memilih bungkam ketika ditanya tentang lawannya, Anies Baswedan, mengkritik megaproyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Enggak usah ditanggapi," ucapnya sembari melaju meninggalkan Balai Kota Surakarta (Solo), Kamis (23/11). "Makasih, makasih. Aku tak mangkat sek."

Anies mengkritik megaproyek IKN karena justru tidak akan sesuai tujuan pemindahan dan pembangunannya, pemerataan, tetapi melahirkan ketimpangan, khususnya dengan daerah-daerah sekitarnya. Menurutnya, pemerataan tercapai jika membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah jadi besar se-Indonesia.

Sehari berselang, Jumat (24/11), komitmen melanjutkan pembangunan IKN justru disampaikan tim sukses (timses) Prabowo-Gibran. "Ini demi masa depan bangsa dan sudah menjadi amanat konstitusi," kata Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono.

Gibran justru lebih reaktif ketika pribadinya yang disinggung. Dituduh dokter Tifa hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA), misalnya.