Peringati Harlah NU ke-95, Mega: PDIP dapat berjalan beriringan dengan NU

Dia mengklaim, telah menginstruksikan para kadernya untuk merawat hubungan baik dengan kaum nahdliyin.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berpidato usai pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020)/Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Ketua Umum PDI, Megawati Soekarnoputri mengaku, ada kedekatan antara kaum nasionalis dan kaum nahdliyin. Hal itu, dilandasi dengan adanya relasi yang baik antara Bung Karno dengan Kyai Haji Hasyim Asy'ari dan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbulloh selaku pendiri Nahdlatul Ulama(NU).

"Dan saya tidak akan pernah lupa selalu ingat Bung Karno diberi gelar oleh NU, yaitu waliyul Amri dharuri bi saufa, gelar yang merupakan dukungan besar warganya dingin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar NU, di Surabaya pada tahun 1954," kata Mega, dalam peringatan Harlah NU Ke-95, yang disiarkan di akun YouTubr PDIP, Minggu (31/1).

Mega menyatakan, akan merawat dan menjalin hubungan baik dengan NU. Dia mengklaim, dirinya telah menginstruksikan para kadernya untuk merawat hubungan baik dengan kaum nahdliyin.

"Saya teruskan dalam tindakan dan telah saya amanatkan kepada seluruh kaum nasionalis juga para kader dan simpatisan PDIP, karena saya sangat yakin Jika PDIP dapat terus berjalan beriringan dengan NU maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi," katanya.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95 tahun terus menyebarkan Ahlussunnah Wal Jamaah dan Islam yang rahmatan lil alamin serta meneguhkan komitmen kebangsaan terima kasih," tutur Mega.