Kapolri: JK birokrat profesional, bukan hasil lobi-lobi politik

Sosok JK bisa diterima berbagai kalangan seperti politikus, kegiatan sosial, pebisnis, berbagai agama, bahkan kelompok radikal.

Wakil Presiden Jusuf Kalla berpose usai sesi wawancara di Jakarta. Antara Foto

Polri menggelar prosesi pengantar purna tugas terhadap Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau biasa disapa JK. Prosesi tersebut diselenggarakan di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Acara tersebut merupakan tradisi yang biasa diselenggarakan sebagai bentuk ucapan terima kasih Polri kepada sosok JK atas segala tugasnya sebagai wakil presiden. Apalagi dalam masa pemerintahan Indonesia, JK telah dua kali menjabat sebagai wakil presiden. 

“Mulai dari Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi, beliau yang eksis jadi birokrat tidak henti-hentinya. Itu artinya beliau bisa diterima bukan karena lobi-lobi politik, tapi karena profesional beliau,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam sambutannya, Jumat (18/10).

Tito menyampaikan sosok JK perlu dicontoh. Ia bisa masuk di berbagai pihak seperti kalangan politik, kegiatan sosial, pebisnis, berbagai agama, bahkan sampai berkomunikasi dengan kelompok radikal ekstrem. Hal itu juga menandakan JK dapat diterima seluruh masyarakat.

“Itu menandakan bapak dapat diterima publik, diterima masyarakat. Terima kasih bapak atas segala yang telah bapak lakukan untuk bangsa ini. Atas keberanian bapak yang melebihi jenderal Polri maupun jenderal TNI,” tutur Tito.