Konflik Ganjar vs Puan, CSIS ingatkan PDIP saat ditekan Orba

Ketua Umum PDIP Megawati punya cara sendiri selesaikan konflik Ganjar vs Puan.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berpidato usai pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020, di Jakarta, Rabu (19/2/2020)/Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Pengamat Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J. Kristiadi mengatakan, konflik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bukan hal penting yang perlu dibahas dalam dinamika partai.

Kristiadi kemudian menyinggung kondisi partai berlambang banteng moncong putih itu saat mengalami situasi pelik di era Orde Baru. "PDIP itu partai yang bisa menjadi seperti ini melalui perjuangan dengan tetesan air mata dan cucuran darah. Ingat bagaimana Orde Baru mau menggilas PDIP, dengan mesin negara," kata Kristiadi dalam diskusi virtual Para Syndicate bertajuk "Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024", Jumat (28/5).

Kristiadi meyakini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya cara sendiri untuk menyelesaikan konflik petugas partainya. Ibarat petinju yang kerap berlatih, dia mengatakan Megawati punya insting politik yang baik untuk menyudahi konflik Ganjar-Puan. "Jadi menurut saya, kalau urusan-urusan seperti kasus Ganjar-Puan itu, Mbak Mega udah banyak pengalamannya," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, konflik Ganjar-Puan merupakan dinamika politik partai yang biasa. Hasto menyebut, partainya punya cara untuk meredam situasi. "Yang terjadi di Jawa Tengah itu dinamika politik yang biasa," kata Hasto dalam diskusi yang sama.

Hasto mengatakan, apa yang terjadi antara Ganjar dan Ketua DPP Puan Maharani juga terjadi pada pencalonan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), mantan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini (Risma) dan sebagainya.