Lima catatan Fraksi PKS setahun pandemi Covid-19

Peta jalan penanganan pandemi Covid-19 perlu periksa kembali.

Petugas medis bersiap memeriksa WNI dari Wuhan, China di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) Foto Kemlu via Antara

Pandemi COVID-19 menyerang Indonesia tepat setahun pada Selasa (2/3) lalu. Per hari ini, Rabu (3/3), total kasus tercatat mencapai 1.353.834. Belum ada tanda-tanda kasus bakal melandai.

Kondisi ini, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Netty Prasetiyani Aher, harus direfleksikan dan dievaluasi secara besar-besaran oleh pemerintah. Mengingat efek dari rangkaian statement, kebijakan, anggaran dan polemik yang muncul berdampak langsung pada rakyat.

"Sudahkah langkah pemerintah tepat selama ini? Saatnya periksa kembali peta jalan penanganan pandemi Covid-19. Jangan malah mengendurkan langkah. Pemerintah bingung, justru rakyat yang jadi korban, " ujar Netty dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2).

Dia juga menyoroti tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia. "Mereka adalah rakyat yang menjadi korban, yang seharusnya dilindungi segenap jiwa dan raganya oleh pemerintah sebagaimana amanat konstitusi. Jangan pernah abai tentang hal ini, terlebih lagi sudah terdapat mutasi Covid-19 di Indonesia," tambahnya.

Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI ini kemudian menyampaikan sejumlah catatan satu tahun pandemi di Indonesia. Pertama, keseriusan untuk memperbaiki tata kelola komunikasi publik. Netty mengingatkan cuitan, seloroh, dan candaan para menteri dan pejabat pemerintah tidak terjadi lagi dalam kebijakan apapun, apalagi dalam konteks bencana.