Mesranya Mega-Prabowo dan potensi pecah kongsi koalisi Jokowi

Megawati membuka peluang koalisi PDI-P dan Gerindra.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat menghadiri Malam Budaya Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (7/8). /Antara Foto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diperlakukan bak tamu kehormatan dalam Kongres V PDI-Perjuangan di Bali, Kamis (8/8) malam. Selain disambut resmi oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri, Prabowo juga diberikan tempat duduk di barisan yang sama dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Saat berpidato membuka kongres, nama Prabowo pun berulang kali disebut Megawati. Salah satunya ketika Megawati mengulas lelahnya pertarungan politik melawan seteru politik Jokowi itu dalam dua pemilu berturut-turut. 

"Kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus. Ya, sudahlah. Tapi, nanti tempur lagi di 2024. Siap?" kata Megawati kepada Prabowo disambut tawa para peserta kongres. 

Pada 2014, Prabowo maju bersama Hatta Rajasa menghadapi Jokowi-JK di ajang pilpres. Ketika itu, Prabowo-Hatta kalah dengan selisih raupan suara satu dijit atau di bawah 10%. Di Pilpres 2019, Jokowi yang maju bersama Ma'ruf Amin menang telak atas pasangan Prabowo-Sandi dengan selisih dua dijit.

Dalam pidatonya, berulang kali Megawati menunjukkan kedekatan dengan Prabowo dengan berbagai kelakar. Lewat sindirian, putri sulung Presiden pertama RI itu pun membuka peluang PDI-P dan Gerindra bakal mesra di masa depan. "Mas Bowo, makanya kalau nanti (ada pemilu lagi), ya, enggak tahu dong. Tapi, tolong deketin saya, ya," kata Mega.