Miskin prestasi, elektabilitas Airlangga Hartarto susah naik

Menurut Ray, Airlangga takkan memiliki prestasi dan menjadi perbincangan publik selama masih menjadi pembantu Presiden Jokowi.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan sambutan dalam perayan HUT ke62 MKGR di Kota Makassar, Sulsel, pada Minggu (16/1). Twitter/@airlangga_hrt

Elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, untuk diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bak jauh panggang dari api. Pangkalnya, masih di bawah 1%.

Berdasarkan hasil survei Voxpol Center, misalnya, tingkat keterpilihan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian itu cuma 0,8%. Nilainya lebih rendah dalam hasil riset Indikator Politik Indonesia karena hanya meraup 0,2%. 

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai, hal tersebut menunjukkan sulitnya mengerek elektabilitas Airlangga. Padahal, dia memegang beberapa jabatan strategis dan telah memasang baliho di sejumlah daerah.

"Susah [meningkatkan elektabilitas Airlangga] karena sekarang ini, kan, yang paling penting itu bagaimana mengeluarkan prestasi juga. Jadi kalau enggak ada prestasi, enggak ada sesuatu yang bisa dipercakapkan orang, apalagi yang bersangkutan ritmenya itu-itu saja," ucapnya saat dihubungi Alinea.id, Senin (17/1).

"Jadi, sekalipun membuat baliho, spanduk di mana-mana, nanti mungkin iklan di berbagai media televisi, ya, ada kenaikan, tapi enggak signifikan. Bahkan, boleh jadi enggak sebanding dengan [dana] yang dikeluarkan," imbuhnya.