Nafsu sesaat di balik PDKT Nasdem kepada PKS

Pelukan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman ditanggapi oleh Presiden Jokowi.

Pelukan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman ditanggapi oleh Presiden Jokowi. / Antara Foto

Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai tak ada keinginan partai politik untuk membentuk suatu koalisi yang berkepanjangan dan benar-benar konsisten untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, koalisi hanya terbentuk lantaran kepentingan semata.

Hal itu dikemukakan Siti menyoal wacana Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung calon presiden di Pilpres 2024.

"Parpol kita masih sangat mengedepankan kepentingan, orientasi kekuasaan sesaat. Tidak ada lagi kemewahan ideologi dan sebagainya. Kemewahan itu menyangkut kepentingan dan kekuasaan," kata Siti usai diskusi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/11).

Siti mempertanyakan apakah latar belakang ideologi PKS dan NasDem bisa bertemu nantinya. Bagi dia, koalisi PKS-NasDem lebih pada kepentingan kontekstual.

"Jadi kalau cocok, kehendak, chemistry. Any time, lebur, kocar kacir. Jadi konfigurasi politik kita sangat tidak firm, karena sangat kontekstual," jelas dia.