NasDem belum dapat benefit elektoral pasca-capreskan Anies

Dengan capaian tersebut, dari sembilan partai di Senayan, NasDem bertengger di posisi ke-7.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan sambutannya dalam acara deklarasi pencapresannya pada 2024 oleh Partai NasDem di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Senin (3/10/2022). Twitter/@NasDem

Partai NasDem dinilai belum mendapatkan benefit elektoral sejak mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 pada 3 Oktober silam. Ini tampak dari tingkat keterpilihannya dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.

"Setelah deklarasi, Anies naiknya sangat kencang, tapi Nasdem naiknya lamban," ucap Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya secara daring, Kamis (1/12).

Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies pada November 2022 cenderung naik daripada periode sebelumnya (September), baik simulasi 3 nama maupun lebih.

Dalam simulasi 33 nama semiterbuka, elektabilitas Anies meroket menjadi 23,6% dari 17,4%. Pun demikian dalam simulasi 19 nama semiterbuka (17,4% menjadi 23,7%), 10-12 nama (17,7% menjadi 23,9%), 6-7 nama (21,9% menjadi 28,6%), dan simulasi 3 nama (25,7% menjadi 32,2%).

Sementara itu, tingkat keterpilihan NasDem hanya naik tipis semenjak mendeklarasikan Anies. Elektabilitasnya menjadi 4,8% pada November, sedangkan dua bulan sebelumnya hanya 4,4%.