Partai koalisi 02 jangan harap dapat jatah menteri

Wacana rekonsiliasi yang belakangan ini mencuat tak mesti diselesaikan dengan bagi-bagi jatah kursi menteri.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ketika memberikan sebuah pidato dihadapan kader Gerindra. Antara Foto

Partai NasDem merasa keberatan apabila ada partai politik yang semula mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merapat ke barisan partai pendukung Jokowi-Ma’ruf yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja. Keberatan itu disampaikan anggota Dewan Pakar Partai NasDem, Taufiqulhadi. 

Menurut dia, lebih baik partai pendukung Prabowo-Sandi seperti Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap berada di luar pemerintahan. Mereka, kata Taufiqulhadi, akan lebih baik menjadi kekuatan oposisi di parlemen.

“Saya menyerukan kepada partai-partai seperti mislanya Partai Gerindra, PKS, PAN untuk tetap saja berada di luar. Itu akan baik bagi rakyat indonesia, bagi Indonesia, dan itu baik bagi demokrasi. Menurut saya lebih baik (di luar), tidak perlu bergabung,” kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7).

Taufiqulhadi berpandangan, jika terlalu banyak partai yang bergabung ke pemerintah, akan berdampak buruk terhadap jalannya pemerintahan. Alasannya, lantaran tak ada pihak yang bertugas sebagai pengontrol dan penyeimbang.

“Kalau semuanya bergabung maka nanti dianggap kita kembali ke Orde Baru, tidak ada check and balance. Menurut saya itu tidak baik bagi Indonesia,” ucapnya.