Pada siapa pinangan Prabowo dijatuhkan?

Siapa cawapres berinisial "A" yang akan dipilih Prabowo Subianto?

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan (ketiga kiri), Wakil Ketua Dewan Syura PKS Hidayat Nur Wahid (kedua kanan), Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup di Jakarta, Senin (30/7). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan PKS dalam Pilpres 2019./ Antarafoto

Setelah Prabowo Subianto melakukan manuver politiknya dengan mengunjungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang sempat muncul sebagai calon wakil presiden (cawapres) idaman Prabowo. Usai pertemuan tersebut, Prabowo sendiri menyatakan dirinya membutuhkan kriteria orang yang mampu berkomunikasi dengan baik pada generasi muda.

“Kalau umpama nama AHY muncul, ya why not?” ujar Prabowo pada Selasa (24/7) malam itu.

Dari pertemuan tersebut, banyak yang berspekulasi SBY adalah king maker dalam Pilpres kali ini. Namun, pengamat politik Universitas Al-Azhar Zaenal A. Budiyono berpendapat lain. Zaenal menganggap SBY tak lebih sebagai orang yang dituakan.

“SBY itu kan di antara orang-orang yang paling tua, jadi saya lihat mereka masih menghargai senioritas itu. SBY juga kan mantan presiden. Prabowo pun tidak pernah tidak datang, jika ada janji dengan SBY,” kata Zaenal.

Selain faktor senioritas, faktor lainnya karena Demokrat dilihat sangat sulit untuk mendukung sesuatu. “Kita ingat 2014 dia mengambil posisi netral, jadi memang suaranya sekarang terkesan dibutuhkan,” jelasnya lagi.