PAN ingin ada di jalur oposisi agar tak jadi ‘batu nisan’ di 2024

Diklaim, kader PAN yang ada di 20 provinsi menginginkan berada di jalur oposisi.

Senior Instruktur Perkaderan DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Icu Zukafril, saat diwawancarai sejumlah wartawan. Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin

Senior Instruktur Perkaderan DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Icu Zukafril, mengatakan partainya ingin berada di jalur oposisi agar tak jadi ‘batu nisan’ atau ditinggalkan para pendukungnya di pemilihan umum atau Pemilu 2024. Menurutnya, tak ada jalan lain bagi PAN selain menjadi oposisi.

“PAN malah akan kehilangan simpati jika malah bergabung ke KIK (Koalisi Indonesia Kerja). Jadi, apa yang kami lakukan untuk berkontribusi supaya PAN tidak menjadi batu nisan di 2024,” kata Icu dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Jumat, (2/8).

Icu mengklaim pilihan menjadi oposisi tak hanya datang dari dirinya atau Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Melainkan dari kader-kader PAN yang ada di daerah-daerah. Mereka mendesak agar PAN berperan sebagai oposisi. 

“Ini kadernya dari absensi ada dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan  Riau. Jadi, lebih dari 20 provinsi hadir untuk memberikan dukungan,” ujarnya.

Tak hanya di 20 provinsi, kata Icu, para kader PAN yang ia temui di daerah lain saat konsolidasi juga mendukung partai untuk memilih jalur oposisi. Mereka menyatakan tak ingin PAN bergabung ke dalam KIK. Langkah ini dipilih karena menyangkut prinsip politik yang telah dipegang para kader sejak kontestasi Pilpres 2019 lalu.