PAN bantah hore-hore 8 fraksi atas sistem pemilu proporsional tertutup

Menurut Saleh, Bambang Pacul lah yang becanda karena menuduh delapan parpol hanya hore-hore.

Politikus PAN sekaligus Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay. Dokumentasi DPR

Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay menegaskan, pernyataan sikap kedelapan fraksi partai politik untuk mendukung sistem pemilu proporsional terbuka adalah bagian dari proses demokrasi. Menurutnya, kalau ada yang menilai ini hanya sekadar 'hore-hore', justru itu hanyalah candaan. 

Hal ini disampaikan Saleh merespons pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, yang menyebut sikap delapan fraksi hanya sekadar 'hore-hore'. Pasalnya, keputusan akhir mengubah sistem pemilu proporsional ada di tangan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Tidak perlu ditanggapi berlebihan. Itu juga bagian dari demokrasi. Kan harus ada diskusi dan diskursus di ruang publik. Dan itu adalah contoh partisipasi. Setiap pihak boleh menyampaikan pendapat," ujar Saleh kepada wartawan, Jumat (13/12).

Saleh mengatakan, pernyataan yang disampaikan delapan fraksi parpol didasari pemikiran rasional dengan basis tindakan moral yang benar. Menurutnya, justru kedelapan fraksi ini ingin mengedepankan kedaulatan rakyat melalui keterbukaan, kesetaraan, dan keadilan. Sistem proporsional terbuka dinilai lebih representatif, aspiratif, akomodatif, dan diterima hampir semua kalangan.

"Kedelapan fraksi itu tidak sedang bermain-main. Tidak bercanda. Ya itu sangat serius," katanya.