Kongres PAN ricuh: Sebut curang, kubu Mulfachri minta Zulhas digugurkan

Kubu Mulfacri menilai pendukung Zulhas curang karena melakukan pendaftaran di luar waktu yang ditentukan.

Peserta Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) dari sejumlah daerah turun dari bus di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (09/2/2020). Foto Antara/Jojon

Kongres V PAN yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, ricuh. Hal ini lantaran kubu pendukung calon ketua umum Mulfachri Harahap menilai kubu Zulkifli Hasan melakukan kecurangan, dengan mendaftarkan diri melewati tenggat waktu yang ditetapkan steering commitee (SC) dan organizing committee (OC).

"Kami merasa caketum dalam hal ini tim Zulhas, banyak melakukan hal tidak sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT), termasuk keputusan SC, karena SC yang membuat aturan kongres sebelum pelaksanaan Kongres," kata Ketua koordinator tim Mulfachri, Muhammad Asri Anas di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

Aturan yang dia maksud terkait pendaftaran caketum yang ditetapkan berlangsung di lokasi kongres di Kendari, atau di DPP PAN di Jakarta Pukul 08.00 Wita sampai dengan 17.00 WITA pada tanggal 10 Februari 2020. Sementara pendaftaran peserta kongres, dilakukan di Kendari hari ini sampai dengan pukul 12.00 WITA. Pendaftaran peserta juga mensyaratkan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Tanda Anggota.

Pendukung Mulfachri sempat mengamuk karena panitia masih membuka pendaftaran peserta kongres hingga pukul 14.30 WITA. Selain berteriak meminta pendaftaran ditutup, mereka juga melempar bangku yang ada di depan meja registrasi di lantai dua Hotel Claro.

Anas menekankan, pihak Zulkifli Hasan tidak mengikuti aturan sehingga pencalonan politikus yang kerap disapa Zulhas itu harus dibatalkan. Bahkan Anas mendesak kongres dibatalkan karena pelaksanaannya tak sesuai prosedur.