PDI-P dan NasDem masih akur

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut isu keretakan koalisi sengaja diembuskan.

Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo (kiri) bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) berjalan memasuki lokasi pertemuan dengan Tim Kampanye Nasional di Jakarta, Jumat (26/7). /Antara Foto

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan PDI-P dan NasDem masih baik-baik saja. Menurut dia, koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih tetap solid. 

"Di sini, kami juga ingin meluruskan. Ada pihak-pihak yang mencoba melakukan framing bahwa koalisi tidak kompak," kata Hasto kepada wartawan di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7). 

Koalisi Jokowi-Ma'ruf diisukan mulai retak pascapertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7) lalu. Pertemuan itu digadang-gadang sebagai sinyalemen membuka peluang bagi Gerindra masuk ke KIK. 

Selain pertemuan Prabowo-Megawati, isu keretakan koalisi juga terindikasi dari absennya Megawati dalam pertemuan para ketua umum parpol KIK di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, dua hari sebelumnya. 

Hasto mengatakan isu retaknya koalisi sengaja dilemparkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin pemerintahan Jokowi sukses. "Padahal, kami semua membangun sistem pemerintahan yang baik di mana Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih yang nanti akan menentukan arah dari koalisi itu," kata Hasto.