Pengganggu proses vaksinasi berhadapan dengan TNI-Polri

Bamsoet mendukung pelibatan aktif TNI-Polri pada pelaksanaan vaksinasi.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat diwawancara wartawan/Foto dok. Antara

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan, jika ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya proses vaksinasi, bisa langsung berhadapan dengan TNI-Polri. Dia juga mendukung pelibatan aktif TNI-Polri pada pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19.

"Gelombang pertama vaksinasi pada November-Desember 2020 ini akan diberikan kepada sekitar 9,1 juta warga. Antara lain untuk 3,5 juta jiwa garda terdepan (petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum) dan 5,6 juta jiwa tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan,desa,RT/RW)," ujar Bamsoet kepada wartawan usai bertemu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, di Ruang Kerja KSAD, Jakarta, Kamis (19/11/20).

Pelibatan TNI-Polri, jelas politikus Golkar ini, juga diperlukan untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama vaksinasi. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan mengingat jumlah vaksin yang terbatas.

Dia meyakini rakyat Indonesia bisa tertib. Namun, sambung dia, tak ada salahnya kita juga mempersiapkan hal terburuk, sebagai bentuk antisipasi. Apalagi, keinginan masyarakat mendapatkan vaksin sangat besar, dan dimungkinkan ada provokator yang menyulut kerusuhan agar vaksinasi tidak berjalan lancar.

"Jika ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya proses vaksinasi, bisa langsung berhadapan dengan TNI-Polri," jelasnya.