Pilgub Jabar, PAN ancang-ancang keluar koalisi Gerindra-PKS

Pada 24 Desember silam PKS, PAN, dan Gerindra sepakat berkoalisi di 5 Pilgub 2018. Masing-masing di Jabar, Jateng, Kaltim, Malut dan Sumut.

Ketua MPR sekaligus Ketum PAN, Zulkifli Hasan (tengah), saat Indonesia Wakaf Summit 2017. (foto: Aprilio A/Antara)

Setelah menarik dukungan dari Ridwan Kamil, Partai Golkar menunjuk Dedi Mulyadi untuk dijagokan dalam Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018. Bahkan, saat ini Bupati Purwakarta itu terus menjalin komunikasi intensif dengan Wakil Gubernur Jabar, sekaligus kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar untuk menjadi pasangannya.

"Kita sudah satu visi dan misi, sudah seperti keluarga. Kakak-adik lah dengan Pak Deddy," terang Dedi Mulyadi susai mengunjungi kediaman Deddy Mizwar Senin malam.

Sedangkan di tingkat pusat, usai pergantian Ketua Umum dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, Partai Golkar resmi bekoalisi dengan Partai Demokrat di Pilgub Jabar. Namun penentuan posisi Cagub maupun Cawagub belum diputuskan.

Dengan kedekatan duo DM tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) mempertimbangkan untuk keluar dari kesepakatan koalisi dengan Gerindra dan PKS untuk Pilgub Jabar. Bahkan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengaku akan segera bertemu Deddy Mizwar guna membahas finalisasi pesta demokrasi di Jabar.

"Jadi saya mau jumpa dengan Deddy Mizwar dulu, sebelum tanggal 8 Januari 2018," jelas Zulkifli seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/1).

Terlebih pada Jumat 29 Desember silam, Zulkifli menyebut partainya masih ingin mengusung Deddy Mizwar. Bahkan, jika nantinya mantap memilih Deddy, ia memastikan dukungan PAN tanpa syarat.