PKS luruskan usulan ekspor ganja

PKS memandang urusan memerangi narkoba merupakan kewajiban.

Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) disambut Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (Kanan) saat pertemuan di DPP Nasdem saat silaturahmi, Jakarta, Rabu (29/1)/Foto Antara/Asprilla Dwi Adha

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto merespons usulan rekan separtainya, Rafli soal ekspor ganja yang belakangan memicu kontroversi di ruang publik.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS itu mengusulkan pemerintah melegalkan ganja sebagai komoditas ekspor yang disampaikannya pada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VI bersama rapat perdagangan, Kamis (30/1).

Dia berharap usulan Rafli jangan disalahpahami, sebab sebagai partai Islam PKS memandang urusan memerangi narkoba suatu kewajiban dan terus mendorong pemerintah agar memberikan hukuman tembak mati kepada bandar-bandar narkoba.

Menurut Mulyanto, dasar pemikiran Rafli sebetulnya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. Maksud Rafli, lanjut dia, mengubah konsumsi ganja untuk kepentingan medis, sudah diolah menjadi obat semacam valium, rohypnol atau yang masuk obat daftar G.

"Bukan ganja mentah yang dapat diselewengkan," ujar Mulyanto kepada wartawan, Jumat (31/1).