PKS minta pemerintah tidak bohongi rakyat soal harga Pertamax naik

Harga keekonomian Pertamax saat ini sebesar Rp16.000 per liter.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. Foto: dpr.go.id

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, meminta pemerintah konsisten dalam mengambil kebijakan terkait harga bahan bakar minyak atau BBM dalam negeri dan tidak membohongi rakyat. Menurutnya, seharusnya pemerintah mempertimbangkan daya beli masyarakat dalam kondisi belum pulih dari pandemi Covid-19.

Hal ini diungkap Mulyanto merespons Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menetapkan harga keekonomian BBM RON 92 atau Pertamax saat ini sebesar Rp16 ribu per liter. Harga tersebut menyesuaikan harga minyak dunia yang masih tinggi.

"Soal konsistensi ini penting agar kebijakan pemerintah mudah dipahami dan mendapat dukungan publik. Contohnya terkait dengan harga Pertamax. Di awal-awal pandemi saat harga migas dunia anjlok pada titik terendah, pemerintah tidak menurunkan harga Pertamax," ujar Mulyanto kepada Alinea.id, Senin (28/3).

Sekarang, saat harga migas naik, pemerintah segera mewacanakan untuk menaikan harga Pertamax. Ini kan tidak konsisten. Masyarakat pada posisi yang tidak diuntungkan," sambung dia.

Terkait BBM jenis Premium, Mulyanto juga minta pemerintah jangan membohongi rakyat dengan mengembangkan wacana bahwa masyarakat sudah tidak meminati lagi BBM Premium dan lebih memilih BBM jenis Pertalite yang ramah lingkungan.