PKS ngotot minta jatah Cawapres Prabowo

Setelah menyodorkan 9 nama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali ngotot meminta jatah calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo.

Turunnya elektabilitas PKS dinilai oleh Mardani lantaran Prabowo belum kunjung mendeklarasikan Cawapres yang disodorkan oleh PKS. / Antara Foto

Setelah menyodorkan sembilan nama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali ngotot meminta jatah posisi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Mardani Ali Sera mengatakan koalisi yang dibangun antara PKS dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dinilai cukup sebagai tiket berlaga pada Pilpres 2019. Keduanya telah memiliki 113 kursi atau 20,17%, memenuhi syarat ambang batas pengajuan calon dalam Pilpres 2019.

Legislator fraksi PKS ini optimistis calon wakil presiden yang akan dipilih oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah salah satu dari sembilan nama yang telah disodorkan PKS. 

Dia menjelaskan, desakan PKS kepada Gerindra agar segera mendeklarasikan Cawapres pendamping Prabowo diproyeksi bakal mendongkrak elektabilitas. Tingginya tingkat keterpilihan Joko Widodo sebagai calon petahana membuat usulan deklarasi Cawapres PKS kian mendesak.

"Kenapa PKS ngotot pengen sekarang? Karena penantang itu berat, apalagi tadi keliatan elektabilitas pak Jokowi, kepuasan publik. Gerak dari sekarang. Kalau sudah deklarasi itu akan naik trennya. Dan kita ingin mendidik masyarakat tidak beli kucing dalam karung," katanya, Kamis (3/5).